Tuesday, December 25, 2007

Nasib Mbah Pipil...

Orang-orang memanggilnya Pipil, Mbah Pipil. Wanita tua yang entah tak tau dimana keluarganya. Dia tinggal seorang diri, rumahnya di sebelah timur pemakaman umum. Melihat keadaan rumahnya, seolah mengelus dada. Bagaimana tidak, rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu sudah mulai lapuk. Jika hujan turun, air pasti masuk kedalam rumah yang beralas tanah itu. Untuk mencari sesuap nasi, dia rela memunguti sisa-sisa padi di sawah, mengumpulkan buah melinjo yang berjatuhan dan menjadi buruh cuci yang hanya dibayar sekitar empat ribu rupiah. Terkadang anak-anak kecil di desa mengolok-olok dirinya, karena dia sering berbicara sendiri seperti orang yang tidak waras.
ini bukan foto mbah Pipil, tetapi diambil melalui google dari blog ini

Wajah keriputnya tersenyum ketika aku menyapanya, "tindak pundi , mbah?" (mau kemana, nek?) seolah dia berpikir masih ada orang yang memperhatikan dirinya. Lalu, dia menjawab " arep golek linjo, le!" (mau mencari buah melinjo, nak!)
Dalam benakku, aku iba melihat dirinya. Ntah siapa yang akan merawat dirinya kelak saat fisik sudah tak mampu menyangga dirinya. Untuk berjalan pun dia sudah tertunduk-tunduk... Semoga saja nanti masih ada yang mengurus dirinya. Mbah Pipil, wanita tua yang tinggal di desaku.

Tuesday, December 11, 2007

cerita Nabi Adam a.s versi si Bungsu

Sebagai seorang kakak setiap malam kuluangkan waktu untuk adikku si Bungsu, Aji. Si Bungsu duduk di kelas 4 SD di kota jogja. Dia, aku gembleng belakangan ini karena dalam masa ujian semester di sekolah. Paginya dia mengahadapi ujian agama Islam. Nah, seketika itu dia bertanya:
“Mas, Nabi Adam dan Siti Hawa itu dipertemukan dimana?” Tanya si Bungsu.
Aku menjawab, “masa adhek ngga’ tau?”.
Si Bungsu berkata, “ Setelah mereka dihukum oleh Allah untuk turun ke bumi mereka dipisahkan selama bertahun-tahun, bahkan beratus tahun, tetapi Adhek ngga’ tau tempatnya dimana mereka bertemu kembali!
Aku pun menjawab “ tempatnya di jabal rohmah”
Oh iya, adhek lupa mas!!
Si Bungsu, “mas kenapa Nabi Adam dan siti hawa melakukan kesalahan untuk memakan buah Qoldi?. Coba mereka tidak melakukan itu, pasti sekarang kita masih tinggal di surga!’
"ya, karena pengaruh setan!” jawabku.
“mas, adhek tau berapa buah yang dimakan masing-masing oleh nabi Adam dan siti hawa”
“emangnya berapa dhek?” Tanyaku.
Si Bungsu menjawab,“nabi Adam memakan satu dan siti Hawa memakan dua buah!”
????
“lho, adhek kok tau?”sahutku.
Si Bungsu menjelaskan “Kata temanku, nabi adam memakan satu buah terus kemudian timbullah benjolan pada lehernya, yang kemudian diturunkan pada setiap anak laki-laki. Kalau siti hawa, dia memakan dua buah dan akhirnya muncullah dua benjolan di dada dan itu kemudian diturunkan pada setiap anak perempuan”
Mas, kenapa nabi adam tidak memakan 3 buah ya?”Nanti kan tambah tiga benjolannya...terus dua buah yang di bawah kita itu darimana??
*!!!!!*

Monday, December 3, 2007

Kenangan yang tertunda...

Kalau group band Samsons mempunyai lagu yang berjudul "kenangan yang terindah", kali ini aku mempunyai kenangan yang tertunda. Setelah penantian berbulan-bulan, akhirnya senin malam baru kesampean untuk bertemu kembali dengan keluargaku Gardep 27... walaupun jumlah kami yang semula ber-22 orang, tetapi yang terkumpul hanyalah belasan orang saja. But anyway, itu sudah mengobati rasa kangenku untuk bertemu mereka kembali. Ada yang berbeda dari pertemuan kami tadi malam, soalnya sebagian dari kami sudah mempunyai "gandhengan" masing-masing. wah, jadi ngiri nih....kapan ya aku bisa menyusul mereka untuk mempunyai "gandhengan"? Tetapi yang jelas rasa persaudaraan dan kekeluargaan kami akan dan masih terjalin dengan eratnya.
Ini gardep 27 yang ber-22

Seragam kebanggaan kami dan hanya bisa dilihat kembali dalam memori kami. Terima kasih keluargaku 27.
written by: Ardhi Nugraha