Tuesday, December 25, 2007

Nasib Mbah Pipil...

Orang-orang memanggilnya Pipil, Mbah Pipil. Wanita tua yang entah tak tau dimana keluarganya. Dia tinggal seorang diri, rumahnya di sebelah timur pemakaman umum. Melihat keadaan rumahnya, seolah mengelus dada. Bagaimana tidak, rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu sudah mulai lapuk. Jika hujan turun, air pasti masuk kedalam rumah yang beralas tanah itu. Untuk mencari sesuap nasi, dia rela memunguti sisa-sisa padi di sawah, mengumpulkan buah melinjo yang berjatuhan dan menjadi buruh cuci yang hanya dibayar sekitar empat ribu rupiah. Terkadang anak-anak kecil di desa mengolok-olok dirinya, karena dia sering berbicara sendiri seperti orang yang tidak waras.
ini bukan foto mbah Pipil, tetapi diambil melalui google dari blog ini

Wajah keriputnya tersenyum ketika aku menyapanya, "tindak pundi , mbah?" (mau kemana, nek?) seolah dia berpikir masih ada orang yang memperhatikan dirinya. Lalu, dia menjawab " arep golek linjo, le!" (mau mencari buah melinjo, nak!)
Dalam benakku, aku iba melihat dirinya. Ntah siapa yang akan merawat dirinya kelak saat fisik sudah tak mampu menyangga dirinya. Untuk berjalan pun dia sudah tertunduk-tunduk... Semoga saja nanti masih ada yang mengurus dirinya. Mbah Pipil, wanita tua yang tinggal di desaku.

9 comments:

Unknown said...

Kenapa gak Ardhi aja yang urus nenek itu, kan pahalanya besar

unai said...

duh nasib nek pipil itu..:(

alnasdays said...

waduh..kesian ya...btw, cucunya pipil..aku mau main ke Solo and Jogja tahun baru..ada acara apa anak blog Jogja....?

Anonymous said...

Mas Ardhi, zaman sekarang ini sulit sepertinya bisa menemukan remaja seperti sampeyan. Semoga lahir lebih banyak remaja seperti anda di kemudian hari.

Nico Wijaya said...

sebenarnya sihm uba aja ga cukup. tapi lebih baiklah dari pada ga ada perasaaan sama sekali. saya juga iba jadinya.

imgar said...

di mesjid dekat rumah ku ada yang seperti beliau ini. tapi kakek2. sendirian dan sebatangkara.

Anonymous said...

hiks jd ingat alm nenek ku..:)
Mudah2an si nenek kuat ya..:)

Yolla

Anonymous said...

duh, kasian banget yaa... (sayangnya kita cuman bs blg kasian..... )
:(

Unee.Adisti said...

Sebenernya,potret seperti ini pasti banyak disekitar kita.Orangtua yang, justru di saat2 beliau harus diperhatikan, malah ditinggal. Gak ada keluarga.Bahkan anak2nya sendiri.

Miris memang.

Cuma,mau gak mau, harus diakui, anak2 sekarang udah agak sedikit "bergeser" kalo bicara soal kewajiban buat orangtua.

Mungkin kita gak bisa bantu banyak untuk Mbak Pipil - Mbah Pipil lain diluar sana.
Tapi,setidaknya itu bisa ngebuat kita janji sama diri sendiri,sebagai anak,jangan sampe orangtua kita ngerasa "sendiri" dimasa tuanya.

Well,at least,that's what I feel :)